jadilah guru profesional untuk indonesia emas

Jumat, 25 September 2015

Hakikat Belajar


Belajar secara umum dapat diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau per-kembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir (Trianto,2010:21). Belajar bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi dalam diri seseorang karena danya interaksi dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya,2006:112). Hal tersebut juga sejalan menurut Hamdani (2010:20), Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi per-ubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungannya.
Dalam belajar terdapat prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan. Menurut Suprijono (2011: 4-5) menyatakan bahwa ada tiga prinsip dalam belajar, yaitu : 1) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku yang merupakan hasil dari be-lajar; 2) Belajar merupakan proses karena adanya dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai secara; 3) Belajar merupakan bentuk pengalaman yang terbentuk dari interaksi peserta didik dengan lingkungannya.
Prinsip-prinsip belajar hanya memberikan petunjuk umum tentang belajar. Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisioanal yang ada. Menurut Thobroni dan Mustofa (2011: 31) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut :
1)   Faktor yang ada pada diri organisme yang disebut faktor individual, meliputi hal-hal berikut:
a.    Faktor kematangan atau pertumbuhan
Berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. Kegiatan mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinan, potensi-potensi jasmani, dan ruhaninya telah matang.
b.    Faktor kecerdasan atau intelegensi
Berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi juga oleh faktor kecerdasan. Tidak semua anak bisa menguasai mata pelajaran dan kecakapan-kecakapan tertentu.
c.    Faktor latihan dan ulangan
Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang berulang-ulang, kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan makin mendalam. Selain itu, akan timbul minat terhadap sesuatu yang di-pelajari itu.
d.   Faktor motivasi
Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu. Sesorang tidak akan mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui pentingnya dan faedahya dari hasil yang akan dicapai dari belajar.
e.    Faktor pribadi
Setiap manusia memiliki sifat kepribadian yang berbeda-beda dengan manusia lainnya. Sifat-sifat kepribadian tersebut berpengaruh dengan hasil belajar yang akan dicapai. Termasuk ke dalam sifat-sifat kepribadian ini adalah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan.
2)   Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial, meliputi hal-hal berikut:
a.       Faktor keluarga dan keadaan rumah tangga
Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-anak. Termasuk juga faktor ada tidaknya atau ketersediaan fasilitas-fasilitas yang diper-lukan dalam belajar.
b.      Faktor guru dan cara mengajarnya.
Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan kepada peserta didik turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai.
c.       Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar.
Sekolah yang memiliki peralatan dan perlengkapan yang di-perlukan dalam belajar ditambah guru yang berkualitas akan mem-permudah dan mempercepat belajar anak-anak.
d.      Faktor lingkungan dan kesempatan dan tersedia.
Seorang anak yang memiliki intelegensi yang baik, dari keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan guru-guru dan fasilitas-nya baik belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya, seperti faktor lingkungan dan kesempat-an yang tersedia bagi individu.
e.       Faktor motivasi sosial.
Motivasi sosial dapat berasal dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari orang lain, seperti dari tetangga, sanak-saudara, teman-teman sekolah dan teman sepermainan.

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang ditandai dengan 1) adanya perubahan tingkah laku individu; 2) perubahan tersebut bersifat permanen; 3) perubahan tingkah laku tersebut karena adanya suatu pengalaman sebagai akibat dari interaksi antar individu dan lingkungan. Jika unsur-unsur di atas dapat saling mendukung maka kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik. Selain itu keberhasilan suatu proses belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor kondisional banyak memberikan pengaruh terhadap keberhasilan belajar. Secara lebih rinci faktor kondisional tersebut dapat dikategorikan ke dalam faktor eksternal yang berada di luar individu dan faktor internal yang berasal dari dalam diri individu. Faktor-faktor tersebut harus dikondisikan agar diperoleh hasil belajar yang optimal.

Unsur-unsur Belajar
Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat unsur yang saling kait mengkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Menurut Gagne (dalam Rifa’i dan Anni, 2009:84) adalah sebagai berikut:
1.    Peserta didik.
Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. Peserta didik memiliki organ yang digunakan untuk menangkap rangsangan.
2.    Rangsangan
Peristiwa yang merangsang pengindraan peserta didik juga disebut stimulus. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung dan orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang. Agar peserta didik mampu belajar secara optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus yang dimiati.
3.    Memori
Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.
4.    Respon
Merupakan tindakan yang sedang dihasilkan dari aktualisasi memori. Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta didik di-amati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance)
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa unsur-unsur belajar mengandung empat komponen yaitu: 1) peserta didik; 2) rangsangan; 3) memori; dan 4) respon. Kegiatan belajar akan memunculkan aktivitas belajar yang terjadi pada diri pesrta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus baru dengan memori yang dimiliki sehingga menghasilkan respon yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar